5 Tips Cegah Kecelakaan Karena Blind Spot di Area Konstruksi

Blind spot

5 Tips Cegah Kecelakaan Karena Blind Spot di Area Konstruksi – Pada 3 Juni 2021 terjadi suatu kecelakaan di lokasi proyek di Singapura. Sebuah wheel loader yang digunakan untuk memindahkan kerikil dan pasir melindas pekerja saat mundur. Kamera tampak belakang dipasang pada wheel loader, tetapi alarm peringatan dan alarm mundurnya tidak berfungsi. Akibat dari kejadian tersebut, korban meninggal dunia! WSHAlert Singapore.

Ilustrasi bagaimana wheel loader melindas pekerja

Kejadian di atas bukan pertama kalinya terjadi, berbagai rentetan kecelakaan serupa tentu membuat siapapun prihatin. Lihat saja kejadian serupa ini dan ini. Tapi, ah sudahlah, tak ada gunanya saling menyalahkan.

Dari berbagai kejadian naas di atas, ada satu benang merah yang dapat kita pelajari yaitu blind spot.

Memahami Bahaya Blind Spot

Ya, salah satu tantangan keselamatan besar bagi mereka yang mengoperasikan peralatan konstruksi atau bekerja di sekitarnya adalah mempertahankan awareness terhadap blind spots. Untuk banyak jenis peralatan, area yang tak terlihat ini (blind spot) sangat berbahaya!

Secara sederhana, blind spot (titik buta) adalah area di sekitar kendaraan atau bagian dari peralatan konstruksi yang tidak terlihat oleh operator, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan kaca spion internal dan eksternal.

Blind spot
Loader Cat 950G Visibility

Peralatan konstruksi biasanya berukuran besar dan hal ini dapat membuat blind spot di sekitar peralatan menjadi sangat besar dan sulit untuk dilihat. Semakin besar peralatan, semakin besar pula blind spot atau area berbahaya bagi pejalan kaki dan pekerja lapangan.

Di lokasi konstruksi yang padat akan berbagai jenis pekerjaan, orang sangat mudah untuk berada di dekat bahkan sangat dekat dengan peralatan bergerak sehingga dapat menyebabkan terjepit, tertabrak, terlindas dsb.

Peralatan bergerak dalam konstruksi bisa berupa truk, forklift, mobile crane dan juga alat pemindah tanah seperti excavator, loaders, bulldozers, skid steer loaders dan grader. Hal ini mengakibatkan blind spot pada masing-masing peralatan juga berbeda-beda.

Contoh gambar di bawah ini menunjukkan beberapa area blind spots pada peralatan konstruksi yang sering kita di temui.

blind spot area
Source: https://www.worksafe.govt.nz

Tips Mencegah Kecelakaan Karena Blind Spot di Area Konstruksi

Nah, agar kejadian serupa tidak ulang lagi, berikut 5 tips Mencegah Kecelakaan Karena Blind Spot di Area Konstruksi yang dapat kami berikan untuk sahabat AB sekalian.

  1. Zona eksklusi dan memisahkan pekerja dari peralatan bergerak
  2. Pasang alarm mundur atau rotary lamp dan kamera mudur
  3. Pekerja yang kompeten dan berlisensi
  4. Gunakan prosedur keselamatan
  5. Beri pelatihan dan APD

1. Zona eksklusi dan memisahkan pekerja dari peralatan bergerak

Zona eksklusi dan memisahkan pekerja dari peralatan bergerak harus menjadi opsi pertama dalam mengelola risiko terkait blind spot. Jika tidak memungkinkan, gunakan spotters untuk mengontrol operasi ketika pekerja berada di area terdekat. Dengan catatan, spotter harus selalu terhubung dengan operator dan berada di tempat yang terlihat oleh operator jika harus berada di dekat alat.

Spotter terlihat oleh operator, terhindari dari blind spot
Contoh posisi spotter yang baik karena terlihat oleh pengemudi truk

2. Pasang alarm mundur atau rotary lamp dan kamera mudur

Operator peralatan sering kali memiliki visibilitas yang sangat terbatas terhadap pekerja lapangan atau pejalan kaki di dekatnya, terutama ketika mereka dekat dengan peralatan. Untuk memperingatkan pekerja tentang bahaya atau peralatan di dekatnya, perangkat peringatan harus dipasang seperti alarm mundur atau rotary lamp. Peralatan juga dapat dilengkapi dengan kamera mundur untuk memberikan visibilitas ekstra bagi operator.

3. Pastikan pekerja kompeten dan berlisensi

Semua peralatan dioperasikan oleh operator yang kompeten dan berlisensi sebagaimana peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia yang membahas tentang lisensi operator K3 alat angkat angkut dapat di lihat pada Permenaker No 8 Tahun 2020 tentang K3 Pesawat Angkat dan Angkut.

Lisensi operator
Gambar oleh Robert Fotograf dari Pixabay

4. Gunakan prosedur keselamatan

Latihlah pekerja perihal prosedur keselamatan sebelum mereka mulai bekerja. Dimana, Sistem tersebut harus memberikan pemahaman pekerja lapangan untuk mendekati peralatan bergerak hanya jika operator menyetujui permintaan mereka untuk mendekat.

Demikian pula, sistem harus mencegah operator untuk memindahkan peralatan lebih dekat daripada jarak yang ditentukan hingga pekerja lapangan telah diberi tahu oleh operator bahwa mereka telah mengetahui gerakan yang diusulkan. Inilah pentingnya membangun sistem komunikasi yang efektif dua arah antara operator dan pekerja lapangan sebelum memulai pekerjaan.

Prosedur safety
Prosedur harus digunakan

5. Beri pelatihan dan APD

Operator dan pekerja harus terbiasa dengan blind spots yang ditentukan. Berikan program pelatihan induksi (safety induction) yang menegasakan bahaya bekerja dalam jarak dekat dengan peralatan bergerak dan memberikan pengawasan yang memadai. Selain itu, pastikan operator dan pekerja mengenakan peralatan perlindungan pribadi visibilitas tinggi (APD) terutama saat bekerja di malam hari.

-Ingatlah bahwa visibilitas terbatas berlaku untuk bagian depan dan belakang peralatan-

Penutup

Blind spot merupakan salah satu penyebab utama kecelakaan yang dapat merusak peralatan bahkan menghilangkan nyawa di tempat kerja. Luangkan waktu untuk menerapkan 5 tips tersebut di atas ke tempat kerja Anda untuk mengurangi kemungkinan Anda bertanggung jawab atas kerusakan yang sebenarnya bisa dihindari. Semoga dengan menerapkan tips tersebut akan membantu Anda menghemat waktu, uang, dan bahkan mungkin nyawa.

Semoga bermanfaat!

Referensi:

OSHAcademy Course 612 – Work Zone Traffic Safety

NIOSH. Construction Equipment Visibility.

Sharing is Caring

Andi Balladho

Andi Balladho Aspat Colle is certified Occupational Safety & Health (OSH) + professional Search Engine Optimization (SEO) in Indonesia. As OSH Enthusiast, he loves to learn and share articles about OSH.

Mungkin Anda juga menyukai

1 Respon

  1. Karman berkata:

    Terima kasih, ini informasi yang berguna untuk kami terapkan ditempat kerja

    Salam K3
    Karman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *