K3 dan Produktivitas: Studi Foster Wheeler

K3 dan Produktivitas
K3 dan Produktivitas
Photo by Andreas Klassen on Unsplash

Bisnis cenderung berfokus pada keuntungan. Nah, di saat kita mencoba memposisikan diri sebagai pemilik bisnis. Maka yang mungkin ada dipikiran kita adalah mana laba atas investasi yang telah diterapkan dalam aspek safety and health?. Artinya, sebagai pemilik bisnis yaa saya tidak hanya ingin mengetahui kalau S&H itu hanya mencegah kerugian doang (menegah tidak sakit, mencegah tidak celaka). Misal, hanya membuat pekerja tidak terbentur maka saya harus menyediakan anggaran yang begitu banyak. Namun, yang saya inginkan aspek S&H juga mampu menghasilkan uang untuk bisnis.

Hal ini yang kemudian membuat saya merenung. Apa iya safety and health bisa menghasilkan uang untuk organisasi? atau jangan-jangan, S&H hanya pemborosan belaka!

The Foster Wheeler Study

Foster Wheeler, sebuah perusahaan konstruksi besar di United Kingdom, melakukan studi komprehensif selama 17 tahun untuk menentukan apakah ada hubungan antara keselamatan kerja dan produktivitas. Produktivitas, tentu saja adalah bahan utama dalam formula profitabilitas dan daya saing.

K3 dan Produktivitas: Studi Foster Wheeler

Nah, akibatnya hubungan yang dapat dibuktikan antara berinvestasi dalam keselamatan tempat kerja dan peningkatan produktivitas akan menunjukkan bahwa keselamatan menghasilkan ROI yang positif.

Studi Foster Wheeler (FW) menunjukkan korelasi yang sangat tinggi (63 persen) antara keselamatan dan produktivitas.

Studi ini menganalisis data terkait keselamatan dan kinerja dari 19 proyek konstruksi yang diselesaikan selama periode 17 tahun. Analisis tersebut didasarkan pada empat indikator berikut:

  1. Rasio biaya (biaya yang dianggarkan versus biaya aktual)
  2. Rasio jadwal (jadwal yang direncanakan versus jadwal aktual)
  3. Keselamatan (total jam paparan pekerja versus lost time injury)
  4. Rasio produktivitas (jam kerja yang dianggarkan versus jam kerja aktual)

Dengan mengelompokkan keempat indikator, FW dapat menggunakan teknik yang disebut analisis regresi untuk menentukan apakah ada hubungan di antara keduanya. Yang terbaik dari semuanya adalah studi FW menunjukkan bahwa ketika dapat mengurangi frekuensi cedera menjadi setengahnya, maka menghasilkan peningkatan produktivitas 10 persen.

Kajian ini karena sifatnya yang panjang dan komprehensif, mendorong gerakan keselamatan dan kesehatan kerja ke era baru. Bersama dengan penelitian lain yang menunjukkan hasil serupa, studi Foster Wheeler memberikan para profesional keselamatan dan kesehatan data berharga yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan Return of Invesment (ROI) dalam menyediakan lingkungan kerja yang selamat dan sehat.

Referensi:

Stewart, D. a., & Townsend,  a. S. (1999). There is more to “Health and Safety is good business” than avoiding unplanned cost?: A study into the link between safety and buniness performance (Issue 1994).

Sharing is Caring

Andi Balladho

Andi Balladho Aspat Colle is certified Occupational Safety & Health (OSH) + professional Search Engine Optimization (SEO) in Indonesia. As OSH Enthusiast, he loves to learn and share articles about OSH.

Mungkin Anda juga menyukai

1 Respon

  1. Oktober 31, 2021

    […] (menghindari kegagalan)-, tetapi K3 dapat dimanifestasikan ke dalam suatu pencapaian bahkan peningkatan produktivitas, kualitas, dan keuntungan di tempat […]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *