11 Cara Menjadi Petugas K3 yang Disenangi di Tempat Kerja
Setelah mengetahui alasan atau penyebab petugas K3 dimusuhi di tempat kerja, seperti kurangnya kompetensi teknis, kurangnya keterampilan manajemen konflik, hingga terlalu kaku. Selanjutnya mari kita bahas bagaimana cara agar petugas K3 disenangi, mendapat rasa hormat, dan tentu saja lebih berdampak di tempat kerja.
Daftar Isi
Bagaimana Cara Petugas K3 Supaya Disenangi di Tempat Kerja?
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan sebagai petugas K3 agar disenangi dan dapat mendukung perusahaan untuk menghasilkan cuan tanpa mengorbankan kepatuhan K3.
1. Bersikap Tenang
Cara yang pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan bersikap tenang, tidak bias, mendengarkan dengan baik dan tidak langsung bereaksi terhadap keluhan atau kritikan dari para pekerja.
2. Jangan Tersinggung
Sering kali pekerja di area produksi mengeluh tentang tidak mendapatkan fasilitas kesejahteraan, tidak mendapat APD, dsb. Beberapa orang dari mereka mencoba untuk mengajari Anda arti K3 yang sebenarnya, mengajari Anda tanggung jawab seorang manajer K3, dan mungkin ada yang berkomentar K3 itu adalah tanggung jawab departemen K3. Bahkan ada diantara mereka yang mengatakan tidak punya waktu terhadap K3 karena telah bertanggung jawab terhadap proses produksi/operasi.
Selain itu, terdapat juga keluhan-keluhan yang tidak relevan dengan pekerjaan Anda sebagai petugas K3, seperti mereka mengeluh tentang kesejahteraan padahal itu termasuk pada tugas dan tanggung jawab departemen HR, misalnya. Begitu pula dengan tanggung jawab kepatuhan dan penyediaan APD yang terletak pada pengawas (supervisor) mereka masing-masing. Saat pekerja menanyakan hal tersebut, jangan tersinggung, cukup dengarkan, dan beri pengertian serta selesaikan dengan pengawas atau atasan mereka.
Tapi, bagaimana jika pengawasnya abai? Anda bisa memberi mereka waktu untuk menyelesaikan ketidakpatuhan. Apabila belum teratasi, dokumentasikan dan tunjukkan tentang ketidakpatuhan tersebut pada saat rapat P2K3 (rapat komite).
Baca juga:
Bingung Cari Materi Safety Talks? Yuk Baca Buku ini!
3. Perbaiki Sesegera Mungkin Ketidaksesuaian yang Terjadi
Cara selanjutnya adalah dengan memperbaiki sesegera mungkin ketidaksesuaian. Pada saat Anda melakukan observasi tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman di tempat kerja, cobalah untuk memperbaikinya sekaligus berkoordinasi dengan pengawas atau engineer yang bertanggung jawab.
Bangunlah hubungan yang baik dengan menawarkan bantuan kepada mereka. Berikan solusi teknis praktis beserta solusi-solusi alternatif untuk mendukung pekerjaan mereka tanpa mengorbankan keselamatan dan kesehatan kerja.
4. Selalu Membawa 2-3 APD
Selalu bawa 2 hingga 3 APD seperti masker, kacamata pengaman, ear plug saat Anda melakukan inspeksi di area kerja. Ini bisa menjadi salah satu cara yang efektif agar Anda lebih dihormati dan disenangi di tempat kerja.
Saat melihat pekerja tanpa APD atau menggunakan APD yang rusak, segera tawarkan APD yang Anda bawa. Dengan demikian, akan membantu Anda untuk membangun reputasi yang baik, hubungan emosi yang kuat dengan pekerja karena Anda telah menunjukkan sikap peduli dan baik hati kepada mereka.
Baca juga:
5 Tips Memilih Helm Safety untuk digunakan di Tempat Kerja Anda
5. Dukung Pekerja Menyelesaikan Pekerjaannya
Ketika pekerja sedang melakukan pekerjaan, berikan dukungan dalam pekerjaannya untuk menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang sangat membantu. Sesimpel mengatakan “Halo Pak Elis Apa Kabar? … Semuanya baik-baik saja … “. Jangan hanya datang lalu foto dan pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
6. Tunjukkan Kepedulian
Cobalah untuk berteman, petugas K3 bukan musuh pekerja! Cobalah untuk menunjukkan kepada mereka bahwa Anda sangat peduli dengan keselamatan dan kesehatan mereka.
Komunikasi sangat penting, Anda bisa memulai percakapan dengan “Halo”, lalu sampaikan kekhawatiran Anda dengan sopan.
7. Motivasi Terlebih Dahulu
Sebelum menerapkan sanksi prosedur tindakan disiplin, mulailah dengan menerapkan motivasi.
Daripada datang di tempat kerja hanya bermodal melihat pelanggaran lalu memberi sanksi. Akan lebih baik Anda membuat program promosi K3 yang berfokus pada pembinaan dan reward. Beri motivasi misalnya dalam bentuk hadiah kepada pekerja yang telah menerapkan perilaku K3 dengan baik dan konsisten.
Pajang foto-foto mereka dan jadikan mereka sebagai safety champion yang akan menularkan virus-virus K3 di tempat kerja. Ingat semua orang senang dihargai (diakui), jadi akui mereka.
Libatkan pengawas mereka, jika perlu berikan reward kepada pengawas yang memiliki tim yang paling kompak dalam implementasi K3.
Setelah program promosi di atas dijalankan, selanjutnya pelan-pelan mulai sistem punishment atau penerapan prosedur tindakan disiplin. Mulailah dengan surat peringatan seperti kartu kuning, kartu oranye dan kartu merah, untuk mendapatkan kepercayaan dari manajemen.
Baca juga:
Kepemimpinan Menurut Ahli K3 Kelas Dunia
8. Selalu Patuhi Persyaratan K3
Selanjutnya, Anda harus mematuhi persyaratan keselamatan seperti bekerja di ketinggian, bekerja di ruang terbatas, hot work, isolasi listrik, dan pekerjaan penggalian.
Jangan biarkan pekerjaan berisiko dilakukan tanpa memenuhi persyaratan dan penilian risiko yang telah dibuat. Mungkin akan ada yang mencoba untuk memberikan Anda cuan (sebagai pelicin), Tolak! Selama belum memenuhi syarat, hentikan. Bantu mereka mencari solusi alternatif.
Untuk saat ini, hal tersebut dapat menciptakan konflik di tempat kerja, tetapi jangan khawatir, ini akan membantu membangun reputasi Anda dari waktu ke waktu sebagai profesional K3 sejati
Anda tidak boleh menjadi orang yang terlalu ketat atau terlalu santai, karena ketika Anda terlalu ketat, dapat menimbulkan konflik dan pendekatan yang terlalu santai/informal tidak menunjukkan keseriusan terhadap masalah K3 di tempat kerja.
Jadi, lebih baik Anda memilih tegas dengan solusi teknis daripada pendekatan informal untuk membangun reputasi yang baik di tempat kerja.
9. Jangan Terlalu Kaku
Jangan terlalu kaku pada ketidaksesuaian keselamatan minor tertentu seperti kepatuhan APD seperti contoh yang diberikan di pembahasan sebelumnya.
Tentu saja, semua APD sangat penting dan wajib dipakai oleh semua orang di tempat kerja. Tapi menilai lingkungan kerja dan risiko yang terkait adalah cara terbaik, jika masih masuk prinsip ALARP, jangan terlalu memaksakan. Selalu lebih fokus pada keselamatan teknis, ini akan membantu membangun reputasi Anda.
10. Bersikap Praktis dan Tunjukkan Keterampilan Teknis
Selalu fokus pada praktik terbaik dan fleksibel dalam prosedur K3. Jangan mencoba untuk menegakkan atau berbicara lebih banyak tentang kewajiban hukum kepada orang-orang di level bawah, karena kewajiban-kewajiban hukum akan lebih baik dibatasi pada manajemen senior.
Baca juga:
5 Level Evaluasi Pelatihan K3 Model Kirkpatrick & Phillips
11. Ngopi dan Sarapan Bareng
Cara agar menjadi petugas K3 disenangi yang terakhir yaitu dengan menikmati kopi dan sarapan bersama para pengawas, engineer yang bertanggung jawab, dan orang-orang di area kerja. Jalin persahabatan dengan mereka tetapi tetap tegas dengan profesi Anda.
Hindari menyoroti ketidakpatuhan kecil (temuan minor) terhadap K3 kepada manajemen senior, seperti helm yang tergeletak di lantai (tidak pada tempatnya). Cobalah untuk menyelesaikannya di area kerja, tetapi jika ada masalah serius, tanggapi juga dengan sangat serius dan cobalah untuk menyelesaikannya tanpa penundaan.
Kesimpulan
Jadi, itulah sebelas cara yang dapat Anda terapkan untuk menjadi seorang petugas K3 yang lebih dihargai, disukai dan berdampak di tempat kerja.
Personil K3 ibarat seorang sales, bagaimana mungkin sales akan menyebarkan virus-virus K3 kalau masih berjarak apalagi dibenci?
Irham Saputra – Member Sahabat HSE Sultra
Jadi, mulailah dengan ngopi bareng! Sudah ngopi belum?
Semoga bermanfaat!