Cara Meningkatkan Self Productivity ala Stephen R. Covey
Daftar Isi
Self Productivity
Produktivitas oo produktivitas. By the way, produktivitas disini bukan produktivitas industri or company productivity ya. Yang kita akan bahas adalah Self Productivity/Produktivitas Diri. Apa itu?
“Kemampuan diri kita untuk menghasilkan sesuatu day to day…time to time”
– Self Productivity
Melihat produktivitas itu bisa dari dua segi; ada output dan hilangnya waktu. Jika dilihat dari output maka produktivitas ini memiliki dua aspek yakni kualitas dan jumlah, sementara jika dipandang dari segi hilangnya waktu maka produktivitas ini sebagai alat untuk mengukur produktivitas kerja.
Dalam hal peningkatan kualitas diri, pengertian produktivitas memiliki maksud yang berbeda. Produktivitas bisa diartikan sebagai sikap mental yang mempunyai semangat tinggi dengan tujuan melakukan sebuah perubahan atas sesuatu, sehingga bisa mempengaruhi pandangan. Yang dimaksud pandangan dalam hal ini yakni mengenai peningkatan kualitas diri yang mana hari ini tentu harus jauh lebih baik dibandingkan hari kemarin. Begitupun dengan hari esok yang harus jauh lebih baik dibandingkan hari ini.
Sebenarnya ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan produktivitas seseorang. Dengan demikian maka setiap orang bisa mendapatkan apa yang diharapkan sesuai dengan kemampuan sumber daya orang tersebut.
Sampai sini Bungkus yaaa???
Menaikkan produktivitas itu banyaaak banget caranya. Namun, kali ini saya ingin fokus kepada penghambat besar produktivitas selain syaitan yang terkutuk wkwkwk. Dimana kalo kita bisa atasi si penghambat itu, produktivitas kita akan makin naik dengan mudahnya.
Tertarik???
Penyakit Menunda-nunda
Berkaitan dengan hal tersebut saya mau membahas tentang hilangnya waktu yang bahkan sebelum kita mampu berproduksi apa apa!!
Bayangin guys..waktu hilang tapi ga produktif, rugi dua kali, rugi berkali kali..unfaedah!! Karena apa?? Karena Procrastination alias penundaaan.
Apa benar, hidup santuy itu akan mengasyikkan, apa bener hal yang dimanage, sedikit sedikit diatur, dibuat skala prioritas itu akan membuat hidup kita menjenuhkan dan gak asyik (terpenjara)?
Sama sekali tidak!
Justru ketika menunda maka peluang stress dikehidupan yang akan datang akan semakin tinggi, peluang untuk hidup tidak bahagia dan hidup sengsara akan semakin tinggi ketika kita melakukan penundaan.
Banyak yang bilang, ketika kita terdesak maka akan menimbulkan kreativitas yang melejit tinggi, tentu ini tidak benar! Ini adalah pembenaran bukan kebenaran. Padahal, ketika kita terdesak, stressnya lebih tinggi dan bakal performing worse. Karena pada dasarnya mempersiapkan diri memancing permasalahan-permasalahan akibat penundaan saat ini.
Guys menunda itu bahaya banget, membuat diri kita merasa masih punya waktu dan membereskan satu hal yang bisa kita bereskan disaat ini di keesokkan harinya. Yang terjadi adalah suffering more dan performing worse dan akhirnya tegang dan stress.
4 Kuadran Manajemen Waktu
4 kuadran manajemen waktu diatas dapat kita baca di The 7 Habits of Highly Effective People, karya Stephen R. Covey, bukan promoo yoooo, wong saya juga gak beli haha
- Penting dan mendesak
- Penting dan tidak mendesak
- Tidak penting tapi mendesak
- Tidak penting dan tidak mendesak
Pertanyaannya, yang mana yang menjadi fokus Anda untuk jadi produktif?
Mayoritas menjawab kuadran 1! Apa bener begitu??? Sabar yaa..mari kita list..apa biasanya aktivitas dimasing-masing kuadran tersebut?
Justru penghancur produktivitas yang paling silent dan besar akibatnya dimulai dari Kuadran 1!!! Haaah!! Kok Bisa??
Percaya atau tidak, kalau yang selalu kita lakukan adalah penting dan mendesak, penting dan mendesak dst…itu artinya kita tidak mempunyai planing sebenarnya karena kita ini hanya menjadi layaknya seorang pemadam kebakaran. Ada hal yang keluar, krisis hal tersebut, ini hal yang harus diselesaikan segera, kalau tidak ini akan berbahaya, kalau tidak ini berarti bisa berisiko besar. Maka diberesin lagi. Setelah dari 1 titik beres, titik yang lainnya ternyata apinya muncul lagi, titik yang kedua diberesin, titik ketiganya apinya muncul api lagi.
Nah, berfokus di kuadran 1 merupakan hal yang kurang tepat, kan?
Penting dan mendesak itu perlu untuk kita selesaikan, namun ini bisa jadi bentuk dari hasil sesungguhnya kita gagal memanage waktu.
Bagaimana dengan kuardan 3, misalkan telepon, belum tentu semuanya penting untuk kita tapi mendesak banget untuk kita angkat. WA misalnya, sakit hati banget kalau centang 2 biru kalau tidak dibalas hahahaha…Jadi, kuadran 3 ini memang tidak penting tapi mendesak. Contoh lainya lagi, AKTIVITAS POPOLER POSTING-POSTING di instagram itukan bisa jadi gak penting yaa, tapi bisa mendesak, karena nanti latepost, wkwkwkw. Itu gak asyik padahal melalaikan banget.
Yang kuadran 4, apalagi udah gak penting dan gak mendesak. Gak bangetkan. Jadi jelas ya, kenapa kita bisa kesergap penyakit menunda – nunda? karena kita sibuk melakukan aktivitas di kuadran 1 (aktivitas yang penting dan mendesak) dan kuadran 3 (tidak penting tapi mendesak).
Lantas mana yang harus kita lakukan?
Kuadran 2, persiapan demi persiapan dilakukan supaya lebih smooth di eksekusi. Bukankah pencegahan jauh lebih baik dari pengobatan? Sedih sekali sekarang dengan fenomena covid-19, orang ternyata banyak yang baru belajar cuci tangan padahal diskusinya keren-keren, diskusi teknologilah, ngomongin 4.0 era lah, eh ternyata cara cuci tangan yang baik dan benar masih banyak yang belum paham. Belajar dan tahu cara cuci tangan yang baik dan benar itu penting dan mendesak gak sebelum fenomena covid-19? Tidak mendesak tapi penting kan! Namun menjadi penting dan mendesak di saat ini. Yah itu merupakan salah satu contoh bentuk dari kegagalan dalam memanage waktu (lalai dalam mencegah/mempersiapkan). Selanjutnya, training, belajar, membaca artikel receh seperti ini, penting ga? Penting! mendesak gak? Tidak! Kenapa? karena gak membaca, gak belajar sekarang pun gak jadi masalah!
Baca juga: K3 dan Produktivitas (Studi Foster Wheller)
Aku mah ngerjain yang penting mendesak, penting mendesak akhirnya stress!
Justru pembelajaran seperti ini harus banyak dilakukan disaat waktu waktu luang, untuk apa? Sebagai bentuk persiapan! Membangun relationship, bersilaturahmi itu penting banget, mendesak ga? Lah wong bisa kita lakukan kapan-kapan. Tetapi justru jika kita bersillaturahmi dan membangun jejaring dari sekarang itu akan amazing banget. Pemberdayaan penting ga? Penting!, mendesak ga? Tidak, makanya sering kita tinggalkan. Padahal orang yang memberdayakan, orang yang rela diberdayakan, orang-orang yang melakukan persiapan, orang-orang yang melakukan silaturahmi adalah orang-orang yang top dimasa yang akan datang!
Lihat kembali apa yang dibuat S. Covey dalam bukunya yaa..
Jangan Salah Fokus!
Lihat, keywordsnya. Untuk kuadran II, key actionnya adalah fokus, fokus, fokus. Fokuskan disitu maka produktivitas kita akan naik luar biasa! Inilah yang kebanyakan kita gagal fokus. Kita fokusnya ke yang lain.
Lantas bagaimana dengan penting dan mendesak? Dimanage! Kalau gak dimanage bisa ambyaarr. Kalau yang tidak penting tapi mendesak? Hati-hati inilah tipuan, hindarilah (aviod). Contohnya, diajak meeting, untuk hal-hal yang orang lain anggap penting tapi menurut kita gak penting! Arisan menurut orang lain penting tapi menurut kita penting, karena gak enak yah kita datang ajalah. Ketemu teman lama gak begitu penting buat kita karena memang kita lagi ada proyek ketemu teman-teman baru (kuadran II), nah ini ketemu teman-teman lama ngomongin masa lalu, ngomongin mantan wkwkwk (bukan berarti ketemu teman lama gak penting yaa). WA grup yang banyak itu di pilih, di shotir yaaa. Terus kuadran IV, gak penting dan gak mendesak pula, sudah itu sampah, jangan dilihat bahkan jadi fokus kita sama sekali.
Jadi, kenapa penundaan itu terjadi? Karena kita salah pilih fokus, atau kita gak punya sesuatu yang difokuskan!
4 Cara Musnahkan Penundaan!
Terus gimana cara memusnahkan penundaan tersebut?
1. Miliki Tujuan Hidup yang Jelas
Cara memusnahkan penundaan yang pertama yaitu dengan miliki life purpose yang jelas! Kalo ga jelas siap siap ambyarrr.
Btw..buat Life Purpose penting ga ya?? Mendesak nggak?? Nggak, lha wong masih tetep bisa idup kok tanpa life purpose .. ya kan?? Namun justru karena ia Penting dan Tidak mendesak maka fokuslah terhadap hal tersebut!
2. Pahami Value Hidup
Penghancur penundaan itu adalah ketahui penggerakmu sesungguhnya!! Alias ketahui Value Hidupmu !!!
Akan sangat percaya diri, orang orang yang melangkah dengan Value-nya yang jelass! Maasya Allah.
3. Pahami Peran
Pahami apa saja Peran Anda yang Anda pegang saat ini dan uraikan tugasnya. Ya, cara berikutnya untuk memusnahkan penundaan adalah dengan betul-betul memahami apa peran Anda.
Masukkan ke dalam 4 kuadran tersebut. Pilih mana yang akan di fokuskan, di manage, didelegasikan dan dibuang … seperti mantan – mantan Anda terdahulu hahaha
4. Do it now
Cara musnahkan penundaan paling penting adalah jangan nyusun planning…jangan masuk-masukin tugas ke bagan kuadran waktu melulu. Sesuatu yang terbaik adalah sesuatu yang dieksekusi … bukan di planning melulu kan??? Hihi
So…ayok kita musnahin itu penyakit menunda-nunda kalo ingin tetap waras di era yang serba cepat ini. Dan terakhir, ini salah satu yang Rasulullah ajarkan untuk makin produktif!
Sumber Materi dari:
Firmansyah, Harry & Andayani, Fitri. 11-13 Maret 2020. Sharing Online: Meningkatkan Produktivitas. CIKEN SHARING. [Kulwap via WhatsApp]
Covey, Stephen R. 2020. The 7 Habits of Highly Effective People – 30th Anniversary Edition. Simon & Schuster.
Semoga ulasan cara meningkatkan self productivity ini bermanfaat!