Shiny Object Syndrome: Melakukan banyak hal tapi tidak kunjung selesai?

Daftar Isi
Apa itu Shiny Object Syndrome?
Mewujudkan cita-cita yang diinginkan bagi setiap orang tentu merupakan sesuatu yang idam-idamkan. Cita-cita tersebut tentu perlu diikuti oleh konsistensi agar bisa fokus. Bukannya malah mudah berpindah-pindah fokus seperti anak kecil yang saat melihat benda berkilau disekitarnya, selalu dia dekati, yang memnyebabkan dirinya tidak mudah fokus hingga cita-cita kita berisiko tinggi untuk gagal. Nah, Ilustrasi anak kecil yang mudah berpindah fokus tadi sering disebut sebagai Shiny Object Syndrome (SOS).
Banyak definisi SOS diluar sana, namun pada intinya SOS adalah meninggalkan apa yang dilakukan sekarang, kemudian mengejar sesuatu yang baru (benda berkilau), dan pada akhirnya menjatuhkannya juga. Pengertian ini menunjukkan kita pada perasaan memulai dan melakukan banyak hal berbeda, tetapi sayangnya hal tersebut tidak pernah terselesaikan.

Kenapa Shiny Object Syndrome Dapat Terjadi?
Payman Taei, Founder of Visme menyebutkan ada 3 alasan mengapa SOS bisa terjadi, yaitu:
- Masih muda dan kurang pengalaman
Berpikir masih muda dan pengalaman minim, menyebabkan semua ide terlihat keren, terlebih semua kelas adalah ilmu dan pengalaman yang patut dimiliki
- FOMO (Fear of Missing Out)
Dalam hal ini, kita takut kehilangan kesuksesan, trend, dan banyak lagi
- Belum menemukan passion
Tanda-Tanda Shiny Object Syndrome (SOS) Telah Menginfeksi
Memiliki banyak ide adalah hal bagus, tapi bagaimana jika kita mudah berpindah dari ide satu ke ide lainnya.
“memulai sesuatu tetapi tidak pernah menyelesaikannya”
Hal diatas adalah ciri umum dari SOS. Banyak tanda/ciri yang dapat kita identifikasi pada diri sendiri jika kita mulai terinfeksi SOS, diantaranya:
- Memiliki perpustakaan dengan banyak buku yang belum dibaca / selesai dibaca
- Memiliki beberapa kursus online tapi tidak menyelesaikannya
- Merasa bersalah jika tidak menerima tantangan.
- Menyimpan artikel di gadget yang idenya adalah “saya akan membaca NANTI”
…dsb
Baca juga: Sikap dasar manusia: Pemenang vs Korban!
Kerugian akibat Shiny Object Syndrome (SOS)
Melansir Job-like Magazine, 4 kerugian akibat SOS yang bisa kita dapatkan antara lain:
- Membuang-buang waktu tanpa mendapatkan hasil maksimal.
- Tidak memiliki keahlian spesifik di satu bidang karena terus berupaya mengeksplorasi berbagai hal.
- Tak sabar dalam mempelajari sesuatu sehingga memiliki mental instan.
- Gagal mempelajari atau menekuni sesuatu sampai tuntas sehingga hasil akhirnya berantakan.

4 Cara Mengatasi Shiny Object Syndrome
Agar SOS tidak menghambat tumbuh kembang diri kita, maka ada beberapa hal di bawah ini patut untuk dipertimbangkan, yaitu:
- Belajar dari pengalaman
Pengalaman di masa lalu sangatlah penting, terutama jika kita pernah mengalami kegagalan karena tidak fokus pada satu hal.
- Mempelajari hal baru yang menarik perhatian dengan detail
Kita patut menyadari bahwa hal-hal baru belum tentu selalu baik dan cocok. Oleh karena itu, jangan terburu-buru memutuskan. Artinya apa? Saat muncul ide dan kesempatan baru yang menarik perhatian, ajukanlah pertanyaan-pertanyaan seperti:
“Apakah ide baru ini sesuai dengan cita-cita/tujuanku?”
“Apakah online training ini bisa segera saya terapkan?”
Dan lain sebagainya
- Membuat target dan komitmen yang jelas
Membuat target dan komitmen yang jelas pada diri sendiri bertujuan agar kita tidak terburu-buru berpindah ke hal lain. Ketika ide ide baru muncul, kita kembali mencocokkan apakah ide atau kesempatan tersebut sejalan dengan target yang telah dibuat.
- Minta bantuan orang-orang terdekat
Orang-orang terdekat misalnya keluarga dan sahabat bisa menjadi piihan yang bijak untuk mengingatkan agar bersikap konsisten. Tapi sebelum itu, deklarasikanlah apa target kita kepada mereka.
Kesimpulan
Shiny Object Syndrome (SOS) itu seperti memiliki nasi di atas piring, tetapi disaat yang bersamaan kita terus menyendoknya, akibatnya nasi tak tertampung malah tumpah. Cara terbaik adalah memakan nasi (fokus menyelesaikan pekerjaan satu) sebelum menyendok nasi berikutnya (pekerjaan berikutnya).
Referensi
Aji darmawan. (2020). SOS, Gejala, dan Cara Mengatasinya. https://darmawanaji.com/cara-mengatasi-shiny-object-syndrome/
fingerprintforsuccess. (2020). 6 big tips for overcoming ‘shiny object syndrome’’.’ https://www.fingerprintforsuccess.com/blog/shiny-object-syndrome
Melisa. (2020). SOS: Saat Kamu Gagal Konsisten dalam Melakukan Sesuatu. https://magazine.job-like.com/apa-itu-shiny-object-syndrome/
I couldn’t refrain from commenting. Well written!
Wow Thanks Emmett