Memahami Tujuan Inti Manajemen Risiko dalam K3
Dalam dunia K3, manajemen risiko atau risk management memegang peranan yang sangat penting. Tujuan utamanya adalah menciptakan dan melindungi nilai (value creation and protection). Tapi, apa sebenarnya nilai yang dimaksud di sini?
Di dalam konteks manajemen risiko, nilai merujuk pada nilai organisasi atau perusahaan yang ingin kita lindungi dan tingkatkan. Nilai ini dapat diukur melalui pencapaian tujuan organisasi. Jika organisasi kita adalah sebuah perusahaan, tujuan utamanya adalah mendapatkan laba atau profit.
Namun, nilai perusahaan juga bisa mencakup aspek lain seperti keselamatan dan kesehatan, kepatuhan hukum, keberterimaan publik, lindung lingkungan, mutu produk, dan reputasi.
Value Bersifat Tangible dan Intangible
Secara konkret, nilai perusahaan dapat bersifat tangible (berwujud) atau intangible (tidak berwujud). Jika nilai perusahaan bersifat tangible, maka kita dapat mengukurnya secara kuantitatif, misalnya dalam bentuk uang (rupiah atau dolar). Contohnya, jika kita memiliki aset yang besar seperti gedung, tanah, mesin, pabrik, dan alat berat, maka nilai perusahaan kita akan semakin tinggi.
Namun, jika nilainya bersifat intangible, maka kita akan mengukurnya secara kualitatif. Ini berarti kita melihat aspek-aspek seperti keselamatan dan kesehatan kerja, keamanan, kepatuhan hukum, dan reputasi.
Misalnya, jika kita memiliki sistem manajemen K3 (SMK3) yang baik dan mampu mengurangi kecelakaan kerja dan menjaga kesehatan pekerja, hal ini akan menciptakan nilai bagi perusahaan. Meskipun nilai tersebut tidak terlihat secara langsung dalam bentuk angka, namun manfaat yang dihasilkan sangat penting bagi perusahaan. Dengan memiliki lingkungan kerja yang aman dan sehat, perusahaan akan dapat mengurangi biaya-biaya terkait kecelakaan kerja, absensi, atau pengurangan produktivitas.
Baca juga:
ISO 31000:2018 Manajemen Risiko – Panduan versi Terjemahan (Pdf)
Tujuan Utama Manajemen Risiko Berbasis ISO 31000:2018
- Menciptakan Nilai: Menciptakan nilai yang ditekankan dalam manajemen risiko menunjukkan bahwa kita harus meningkatkan situasi dari yang tidak ada menjadi ada. Dalam hal ini, kita membuat nilai baru atau meningkatkan nilai yang sudah ada.
- Melindungi Nilai: Sementara itu, melindungi nilai berarti kita menjaga nilai agar tidak berkurang atau memburuk.
Baca juga:
Contoh Kebijakan K3: Dasar Hukum, Kriteria dan Cara Membuatnya
Efektivitas Penerapan Manajemen Risiko Membutuhkan Sumber Daya yang Memadai
Tentu saja, menerapkan manajemen risiko yang efektif memerlukan dana dan sumber daya lainnya. Ini berarti ada biaya yang harus kita tanggung. Oleh karena itu, organisasi perlu memastikan bahwa manfaat yang dihasilkan dari manajemen risiko lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.
Dalam hal ini, organisasi harus melakukan evaluasi dan pemantauan terus-menerus untuk memastikan bahwa manajemen risiko yang dilaksanakan memberikan keuntungan yang sebanding dengan investasi yang dikeluarkan.
Setiap organisasi harus memastikan bahwa tujuan inti dari manajemen risiko ini diterapkan dan dengan memahami tujuan inti dari manajemen risiko ini, semoga kita sebagai profesional K3 dapat berkontribusi dalam menciptakan dan melindungi nilai organisasi kita.
Semoga bermanfaat
Referensi:
- Course ISO 31000
- ISO 30001:201
- Ditulis bersama teman kerja sehari-hari si manis AI (Artificial Intellegence)