Panduan Lengkap Alat Pelindung Diri untuk Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3)

Panduan Praktis Alat Pelindung Diri (APD) di Tempat Kerja
Panduan Praktis Alat Pelindung Diri (APD) di Tempat Kerja

Pengertian APD dan Perannya dalam K3

Alat Pelindung Diri (APD) adalah perlengkapan esensial yang digunakan oleh pekerja untuk melindungi diri dari potensi bahaya di tempat kerja.

Menurut Permenaker No 8 tahun 2010, Alat Pelindung Diri selanjutnya disingkat APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.

APD berfungsi sebagai garis pertahanan terakhir ketika kontrol rekayasa dan administratif tidak mampu sepenuhnya menghilangkan risiko. Peran utamanya adalah mencegah cedera fisik, paparan zat berbahaya, serta penyakit akibat kerja, baik dari risiko fisik, kimia, maupun biologis.

Namun, tidak cukup hanya dengan menggunakan APD—pekerja juga harus memahami cara memilih dan menggunakan APD yang tepat untuk masing-masing bahaya. Kesalahan dalam pemilihan atau penggunaan APD dapat menyebabkan perlindungan yang tidak maksimal atau bahkan menambah risiko bahaya di tempat kerja.

Contoh Kasus

Seorang pekerja menggunakan respirator yang didesain untuk melindungi dari gas asam (acid gas) seperti H2S dan uap organik seperti benzene saat bekerja di area yang berisiko tinggi terhadap partikulat. Pada awalnya, pekerja tersebut merasa aman karena ia sudah mengenakan APD yang sesuai standar. Namun, tanpa disadari, respirator yang ia kenakan tidak memiliki filter yang cocok untuk menangani bahaya partikulat yang ada di sekelilingnya, sehingga ia tetap terpapar debu berbahaya. Akibatnya, meskipun menggunakan APD, pekerja tersebut dapat mengalami penyakit terkait paru-paru karena salah memilih respirator yang tidak sesuai dengan bahaya di lingkungan kerjanya.

Contoh kasus ini menggarisbawahi pentingnya memahami fungsi APD sesuai dengan jenis bahaya di tempat kerja. Meskipun respirator yang dipakai terlihat sudah sesuai standar, jika tidak digunakan dengan benar dan tidak cocok untuk bahaya yang dihadapi, fungsinya menjadi sia-sia.

Jenis-jenis APD Berdasarkan Fungsinya

Setiap jenis APD dirancang untuk menghadapi risiko tertentu. Memahami kegunaan dan fungsinya akan membantu pekerja mendapatkan perlindungan maksimal.

1. Pelindung Kepala (Helm Safety)

Helm Safety Full Brim

Helm safety adalah APD yang wajib digunakan untuk melindungi kepala dari benturan atau benda jatuh yang dapat menyebabkan cedera serius pada tengkorak atau otak. Helm ini biasa digunakan di area konstruksi atau tempat kerja dengan risiko benda jatuh.

Baca juga:
7 Tips Memilih Helm Safety yang Tepat Sesuai Kebutuhan

2. Pelindung Mata (Kacamata Safety)

Kacamata safety (safety glasses) berfungsi untuk melindungi mata dari percikan bahan kimia, partikel berbahaya, atau serpihan yang bisa menyebabkan cedera mata. Alat ini sangat diperlukan di laboratorium kimia, industri manufaktur, atau tempat dengan risiko tinggi kontak dengan bahan berbahaya.

Pastikan Anda melakukan pemeriksaan visual setiap hari, bila ditemukan deformasi ataupun kerusakaan pada lensa maka safety glasses harus diganti. Selain itu, bersihkan safety glasses dari debu dan kotoran dengan menggunakan lap basah dan keringkan dengan lap kering (gunakan lap yang lembut).

3. Pelindung Pernapasan (Masker, Respirator)

Respirator untuk melindungi sistem pernapasan

Masker atau respirator digunakan untuk mencegah inhalasi bahan beracun, gas berbahaya, atau debu yang dapat merusak sistem pernapasan pekerja. Respirator sering diperlukan di tempat kerja yang memiliki paparan terhadap bahan kimia atau debu, seperti pengecatan atau pekerjaan di lingkungan dengan bahan berbahaya.

Yang terpenting, pastikan menggunakan respirator sesuai dengan jenis bahaya yang ada di tempat kerja.

Baca juga:
Mengenal Ototoxicants, Zat Kimia yang Dapat Membahayakan Pendengaran!

4. Pelindung Telinga (Ear Plug, Ear Muff)

Ilustrasi Penggunaan Earplug
Sumber gambar: chevron.com

Di lingkungan dengan kebisingan tinggi, seperti di pabrik atau lokasi konstruksi, pelindung telinga diperlukan untuk melindungi dari kebisingan yang berlebihan yang bisa menyebabkan kerusakan pendengaran permanen. Ear plug dan ear muff adalah dua alat utama yang digunakan untuk mengurangi paparan kebisingan.

5. Pelindung Tubuh (Rompi, Baju Tahan Api)

Ilustrasi penggunaan fireman suites (pakaian tahan api). Sumber gambar: ppa.co.id

Rompi atau pakaian tahan api digunakan untuk melindungi tubuh dari percikan bahan kimia atau panas ekstrem yang dapat menyebabkan luka bakar. Pekerja di industri minyak dan gas atau pekerjaan terkait pemadam kebakaran sering menggunakan APD ini.

6. Pelindung Tangan (Sarung Tangan Tahan Panas/Kimia)

Ilustrasi welding hand gloves

Sarung tangan adalah pelindung penting bagi pekerja untuk melindungi tangan dari bahan berbahaya seperti zat kimia atau panas ekstrem. Sarung tangan khusus yang tahan terhadap bahan kimia atau panas biasanya diperlukan dalam pekerjaan laboratorium atau pengelasan.

Baca juga:
Inilah 10 Jenis Sarung Tangan Safety dan Fungsinya yang Perlu Anda Ketahui!

7. Sepatu Safety (Safety Shoes)

Ilustrasi Safety Shoes

Sepatu safety didesain untuk melindungi kaki dari benda tajam, berat, atau risiko listrik. Sol sepatu safety biasanya dilengkapi dengan lapisan baja atau material khusus untuk menahan tekanan benda berat atau melindungi dari sengatan listrik.

Alat pelindung diri hanya digunakan jika pengendalian teknis yang dapat mengurangi bahaya (seperti isolasi, ventilasi, penggantian atau perubahan proses) dan kontrol administratif (seperti prosedur kerja) belum dapat menurunkan risiko pada level risiko yang dapat diterima.

Regulasi dan Standar Penggunaan APD

Pemerintah Indonesia melalui Permenaker Nomor 8 Tahun 2010 telah menetapkan aturan tentang alat pelindung diri yang harus digunakan dalam berbagai situasi kerja. Selain itu, ada beberapa standar internasional seperti ISO dan ANSI yang mengatur spesifikasi dan kualitas APD. Pemenuhan standar nasional dan internasional sangat penting untuk memastikan APD yang digunakan mampu memberikan perlindungan optimal sesuai dengan risiko kerja.

Berikut ini standar atau referensi yang dapat Anda jadikan rujukan dalam memilih APD:

  • Undang Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
  • Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Permenakertrans) No. PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelidung Diri
  • ASTM F1506-18 Standard Specification for Flame Resistant and Electric Arc Rated Protective Clothing
  • ASTM F2413-2018 Standard Specification for Performance Requirements for Protective (Safety) Toe Cap Footwear
  • EN 166: 2002 Eye & Face Protection Standard
  • EN 397: 2012 Industrial helmet
  • ISO 11612:2015 (EN ISO 11612) Standard for Protective Clothing to protect against Heat and Flame
  • ISO 16972-2015 Respiratory protective devices
  • NFPA 2112-2018 Standard on Flame-Resistant Clothing for Protection of Industrial Personnel Against Short-Duration Thermal Exposures from Fire
  • NIOSH Title 42 CFR 84-1995 Approval Of Respiratory Protective Devices
  • NFPA 70E-2018 Standard for Electrical Safety in the Workplace
  • EN 14605:2005 Protective clothing against liquid chemicals
  • EN ISO 13998 2003 Aprons, trousers and vests protecting against cuts and stabs by hand knives
  • EN 343: 2019 Protective clothing – Protection against rain
  • EN 365: 2004 Personal protective equipment against falls from a height
  • EN ISO 20345: 2011 Personal protective equipment Safety Footwear
  • EN 388: 2016 Protective gloves against mechanical risks
  • ANSI/ISEA 105: 2016 Hand Protection Classification
  • ASTM D 120–14a Specification for Rubber Insulating Gloves (electrical)
  • EN 659: 2003 + A1:2008 Protective gloves for firefighters
  • EN 12477: 2001 + A1: 2005 Protective gloves for welders
  • ISO 12402 : 2006 Personal flotation devices
  • CA/CSA Z259.10-M90 Fall Protection Classes A and P
  • EN 352-1: 2002 – Hearing protectors: Ear Muffs
  • EN 352-2: 2002 – Hearing protectors: Ear Plugs
  • EN 374-1: 2016 Protective gloves against dangerous chemicals and microorganisms
  • ANSI Z49.1:2012 Safety in Welding, Cutting, and Allied Processes
  • ANSI/ AIHA Z88.6-2006 Respiratory Protection Respirator Use
  • ANSI/AIHA/ASSP Z88.7-2010 for Color Coding of Air-Purifying Respirator Canisters, Cartridges, and Filters
  • ANSI/ISEA Z89.1-2014 American National Standard for Industrial Head Protection
  • ANSI/ISEA Z87.1-2015 American National Standard for Occupational and Educational Personal Eye and Face Protection Devices
  • CSA Z94.1-15 Industrial protective headwear — Performance, selection, care, and use
  • ANSI/ASSP Z359 Fall Protection Code Package Version 3.0
  • ANSI/ASA S12.6-2016 Methods for Measuring the Real-Ear Attenuation of Hearing Protectors

Cara Memilih APD yang Tepat

Memilih APD yang sesuai sangat penting untuk memastikan pekerja terlindungi secara maksimal. Berikut adalah beberapa panduan dalam memilih APD yang tepat:

1. Ketahui Jenis Bahaya Pekerjaan

APD harus dipilih berdasarkan jenis bahaya yang dihadapi. Misalnya, untuk risiko percikan kimia, gunakan pelindung mata yang sesuai. Oleh karena itu, APD yang dipilih haruslah berdasarkan risk assessment. Anda juga dapat melihat Safety Data Sheet (SDS), manual book pengoperasian peralatan, dan menelaah hasil investigasi (jika ada).

2. Material dan Daya Tahan

APD harus terbuat dari bahan yang mampu menahan paparan bahaya sesuai dengan pekerjaannya, seperti bahan tahan api untuk lingkungan yang berisiko kebakaran.

3. Tingkat Perlindungan

Pastikan APD memenuhi standar perlindungan yang dibutuhkan di tempat kerja dan telah memenuhi sertifikasi yang sesuai (lihat standar dan referensi yang berlaku).

4. Kenyamanan

APD yang nyaman akan lebih sering digunakan oleh pekerja, sehingga memastikan perlindungan lebih konsisten. Terdengar klise? iya meskipun sebenarnya tidak ada APD yang nyaman, setidaknya APD yang harus digunakan oleh pekerja tidak begitu membebani pekerja.

Sebagai contoh, saat bekerja di area kerja dengan tingkat kebisingan yang tinggi, pertimbangkan untuk memberi rekomendasi ear plug terlebih dahulu sebelum memberikan ear muff, karena earmuff lebih berat dan dapat membuat leher pekerja menjadi tidak nyaman.

Kesimpulan

APD adalah bagian penting dari keselamatan kerja, namun efektivitasnya terletak pada pemilihan dan penggunaan yang tepat. Tanpa pemahaman akan jenis APD yang sesuai, risiko cedera tetap ada. Pastikan selalu menggunakan Peralatan K3 yang benar sesuai standar untuk lingkungan kerja Anda. Berinvestasi dalam Peralatan K3 yang tepat tidak hanya melindungi diri, tetapi juga menciptakan budaya kerja yang aman dan produktif.

Sharing is Caring

Andi Balladho

Andi Balladho Aspat Colle is certified Occupational Safety & Health (OSH) + professional Search Engine Optimization (SEO) in Indonesia. As OSH Enthusiast, he loves to learn and share articles about OSH.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *