Trend Manajemen K3 di Tahun 2021

Laporan trend manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dari Quentic mendeskripsikan bahwa tantangan & perhatian meningkat bagi praktisi K3.

Pandemi corona virus disease 2019 (COVID-19) membuat manajemen K3 menjadi sorotan. Bagaimana cara kerja yang baru dan sehat dapat dipraktikkan? Apa risiko psikososial jangka panjang dari tindakan saat ini? Dan bagaimana konsep higene dapat melindungi karyawan secara memadai di tempat kerja? Bagaimana spesialis dan manajer menjawab pertanyaan-pertanyaan ini untuk perusahaan mereka dan menerapkan langkah-langkah tersebut? Apa pengaruh pandemi di bidang kesehatan dan keselamatan kerja dan tantangan apa yang dihadapi para praktisi?

Serangkaian pertanyaan inilah yang akan dibahas dalam laporan trend manajemen keselamatan di tahun 2021. Quentic adalah salah satu penyedia Layanan Perangkat Lunak terkemuka untuk manajemen kesehatan, keselamatan, dan lingkungan di Eropa.

Perhatian yang Meningkat untuk Praktisi K3

Dalam laporan trend manajemen K3, Quentic menyurvei lebih dari 600 praktisi keselamatan kerja di Eropa tentang kondisi dan status manajemen keselamatan dalam pekerjaan sehari-hari mereka serta tentang prioritas mereka untuk tahun 2021.

Nah, salah satu hasil yang menggembirakan dari survei tersebut adalah bahwa setengah dari responden mengatakan mereka telah melihat persepsi positif yang lebih besar untuk pekerjaan mereka dan topik terkait sebagai akibat dari pandemi virus corona. Hanya 18% yang merasakan penurunan persepsi tentang topik terkait kesehatan dan keselamatan.

Para ahli yang diwawancarai juga memiliki persepsi yang sama. Davide Scotti (Head of HSE Culture, Communication & Training di Saipem) dan Andrew Sharman mengatakan Kesehatan dan keselamatan “tidak lagi berada di posisi terbawah” dan para profesional mengalami kegembiraan dan penghargaan karena manajer mendengarkan mereka.

Tanggung Jawab Meningkat, begitupun Tantangannya!

Pandemi telah menghadirkan tantangan besar bagi kesehatan dan keselamatan kerja. Hampir 3/4 responden menggambarkan pekerjaan mereka sebagai tantangan positif sebelum COVID-19, angka tersebut merosot turun 60% pada musim gugur 2020, ketika survei dilakukan. Pada saat yang sama, proporsi profesional K3 yang merasa pekerjaannya menantang secara negatif (stress, sulit di kelola) justru meningkat 2X lipat selama pandemi, dari hanya di bawah 15% menjadi lebih dari 30%.

Ada beragam alasan untuk persepsi di atas. Tetapi, ahli K3 menunjukkan betapa beragam dan luasnya tugas manajer K3 yang diharapkan untuk ditangani sebelum pandemi.

Seperti yang ditekankan oleh Timo Kronlöf, pakar EHS dan manajer produk di Quentic dalam wawancaranya dengan Andrew Sharman, mantan presiden IOSH: “Manajer K3 harus mengikuti (perkembangan trend COVID-19), sementara mereka sudah memiliki berbagai tanggung jawab. Mereka bertanggung jawab untuk mengelola kesehatan fisik dan psikologis para pekerja, untuk kesejahteraan dan banyak juga untuk kualitas atau lingkungan.”

Tanggung Jawab Manajer Keselamatan Meningkat dalam Konteks Global

Banyak ahli K3 yang percaya bahwa keselamatan dan kesehatan kerja menjadi semakin terintegrasi ke dalam kerangka kerja yang lebih holistik, yang menggabungkan topik-topik seperti globalisasi, digitalisasi, dan keberlanjutan.

Mereka menyoroti pentingnya pendekatan terintegrasi yang menggabungkan semua aspek terkait keselamatan dengan tujuan lingkungan dan keberlanjutan serta memperkuat proses digital.

Semua langkah dan pembelajaran dari pandemi harus diterjemahkan ke dalam strategi jangka panjang. Dan ini harus memberikan fokus khusus pada budaya keselamatan, karena ini dianggap sebagai kunci untuk membuat perusahaan tangguh menghadapi tantangan di masa depan. Oleh karena itu, manajer K3 juga harus menunjukkan kepemimpinan untuk melibatkan rekan kerja mereka dalam keselamatan.

Fokus Utama adalah Kesehatan Mental

Aspek lain yang diperkuat oleh pandemi COVID-19 dan mempengaruhi budaya keselamatan secara signifikan adalah aspek risiko psikologis.

The keys to the kingdom of physical safety is to start with psychological safety

Prof. Amy Edmondson

Budaya keterbukaan dapat melindungi dari risiko baru, dimana setiap orang dapat speak up tanpa takut di hakimi di tempat kerja.

Terkait dengan topik ini adalah diskusi yang lebih luas tentang kesejahteraan bersama dengan potensi konsekuensi negatif dari cara kerja baru, khususnya yang berkaitan dengan bekerja dari rumah.

Stres, perasaan terisolasi atau hilangnya batas antara kehidupan pribadi dan pekerjaan adalah beberapa topik utama yang dibahas oleh ahli K3.

Praktisi K3 sangat menyadari risiko ini dan telah menyatakan dalam survei bahwa mereka menganggap kesadaran untuk kesejahteraan dan mental strain sebagai topik utama yang difokuskan pada new normal setelah pandemi.

Kepemimpinan Harus Dipraktikkan di Semua Tingkatan

Kesamaan dari semua topik di atas adalah bahwa mereka bukanlah hal baru, tetapi telah mengambil alih banyak tugas lain dalam hal urgensi dalam krisis pandemi COVID-19 saat ini. Oleh karena itu, para ahli K3 menekankan aspek training and development bagi praktisi kesehatan dan keselamatan kerja untuk mengembangkan keterampilan mereka sedemikian rupa sehingga mereka dapat memenuhi tantangan baru saat ini secara memadai.

Menariknya, kepemimpinan adalah bagian dari itu semua.

Kepemimpinan bukanlah sebuah posisi, itu adalah perilaku

Andrew Sharman

Kita semua memiliki potensi untuk menjadi pemimpin, karena kepemimpinan adalah sebuah keterampilan.

Baca juga: Kepemimpinan K3 Menurut Ahli K3 Kelas Dunia

Ada kebutuhan akan kepemimpinan di seluruh organisasi. Bagaimanapun, para profesional K3 siap untuk memenuhi tanggung jawab kepemimpinan mereka dan menghadapi rintangan dengan penuh semangat. Namun, mereka juga ingin melihat lebih banyak dukungan dari top manajemen dalam upaya penting mereka untuk melibatkan rekan kerja mereka dalam keselamatan dan kesehatan kerja.

Download Laporan Trend Manajemen K3

Laporan Tren Manajemen K3 tahun 2021 dapat diunduh secara gratis di sini. Adapun topik penting lainnya yang dibahas dalam laporan tersebut meliputi:

• Indikator keberhasilan dan metode motivasi terpenting dalam keselamatan dan kesehatan kerja
• Daya tarik lapangan pekerjaan bagi karir (pekerja pemula)
• Keselamatan dan kesehatan kerja dalam konteks globalisasi dan digitalisasi

Semoga informasi mengenai Trend manajemen K3 ini bermanfaat!